Empat Fase Pemikiran Tammam Hassan dalam Linguistik Arab Modern


Pada tulisan sebelumnya yang berjudul “Tammam Hassan, Sibawaih al-Yaum”, saya sempat mengulas sosok Prof. Tammam Hassan sebagai tokoh penting dalam kajian linguistik Arab modern. Kali ini, pembahasan akan saya lanjutkan dengan menyoroti pemikiran-pemikiran linguistiknya yang begitu berpengaruh.

Melalui karya-karya besarnya seperti مناهج البحث في اللغة, اللغة بين المعيارية والوصفية, اللغة العربية معناها ومبناها, الأصول: دراسة إيبستمولوجية للفكر اللغوي العربي, التمهيد في اكتساب اللغة العربية لغير الناطقين بها, مقالات في اللغة والأدب, البيان في روائع القرآن, الخلاصة النحوية, dan اجتهادات لغوية, tampak jelas bagaimana perjalanan intelektual Tammam Hassan mengalami perkembangan yang sistematis dan mendalam.

Menurut Dr. Muhbib Abdul Wahab, dalam salah satu seminar tentang bahasa Arab, pemikiran linguistik Tammam Hassan dapat dibagi ke dalam empat fase penting:

Pertama, fase pemantapan fondasi keilmuan melalui metodologi penelitian bahasa. Pada tahap ini, Hassan berupaya menyusun metode ilmiah dalam mengkaji bahasa Arab, meskipun titik awalnya berasal dari studi terhadap praktik bahasa Arab ‘ammiyah (dialek sehari-hari). Gagasannya tercermin dalam karya مناهج البحث في اللغة dan اللغة بين المعيارية والوصفية.

Kedua, fase rekonstruksi epistemologi dan teori-teori bahasa Arab. Ia mencoba memadukan antara turats (warisan keilmuan klasik) dan hadatsah (pemikiran modern), untuk melahirkan kerangka teori yang lebih komprehensif. Pemikiran ini tampak dalam karya اللغة العربية معناها ومبناها, الأصول: دراسة إيبستمولوجية للفكر اللغوي العربي, serta الخلاصة النحوية.

Ketiga, fase penerapan epistemologi dalam pendidikan bahasa Arab, khususnya bagi penutur non-Arab. Dalam periode ini, Hassan banyak berperan dalam mengembangkan metodologi pengajaran bahasa Arab secara ilmiah dan komunikatif. Pemikiran ini terwujud dalam karyanya التمهيد في اكتساب اللغة العربية لغير الناطقين بها dan مقالات في اللغة والأدب.

Keempat, fase penerapan teori Tadhāfur al-Qarā’in (koherensi konteks) dalam kajian teks Al-Qur’an dan keislaman. Ia berusaha menunjukkan bahwa bahasa Al-Qur’an memiliki struktur dan makna yang saling terkait secara kontekstual. Pemikiran ini tergambar dalam karya البيان في روائع القرآن, اجتهادات لغوية, خواطر من تأمل لغة القرآن الكريم, حصاد السنين من حقول العربية, الفكر اللغوي الجديد, dan مفاهيم ومواقف في اللغة والقرآن.

Melalui empat fase tersebut, Tammam Hassan tidak hanya berkontribusi dalam teori linguistik Arab, tetapi juga memberikan arah baru dalam memahami bahasa sebagai sistem makna yang hidup, dinamis, dan berakar pada realitas pemakaiannya. Ia membuktikan bahwa kajian bahasa Arab tidak harus terkungkung oleh pola lama, tetapi bisa terus berkembang seiring perubahan zaman tanpa kehilangan jati dirinya. (agp)



Credit foto: https://id.wikipedia.org/wiki/Tammam_Hassan 
Empat Fase Pemikiran Tammam Hassan dalam Linguistik Arab Modern Empat Fase Pemikiran Tammam Hassan dalam Linguistik Arab Modern Reviewed by aprase on Oktober 25, 2025 Rating: 5

Videos

{getContent} $results={3} $label={recent} $type={video}
Diberdayakan oleh Blogger.